03
[...] = Sistem
'...' = Pikiran
"..." = Percakapan langsung
[...] = Layar Hologram
____________________________________
[Menguasai Skill Api dasar ✓]
'system! berapa Exp yang di perlukan untuk naik level?'
[2000Exp, Tuan]
Setelah mendengar jawaban sistem, eldora pun mengangguk dan segera keluar dari ruangannya.
Tempatnya tinggalnya saat ini, Sebuah Villa yang sudah tak terawat terletak di tengah hutan dan bersebelahan dengan Devils forest.
Jelas, itu adalah tempat yang cocok untuk seorang pangeran yang di asingkan.
Tapi, tempat ini cukup menguntungkan untuk Eldora membangun dan melatih kekuatannya sendiri sampai dia kuat dan memulai misi utama untuk melakukan balas dendam.
Eldora pun memulai misi hariannya dengan penuh semangat.
Ia mulai dengan berlari di tempat latihan yang dulunya biasa di gunakan para kesatria kerjaan.
Saat memulai berlari, muncul layar hologram di depannya.
[Berlari = 2km/0km — +250Exp]
Ia mencoba abai dan lanjut berlari, tapi layar itu terus muncul dan menghalangi pandangannya.
[Berlari = 2km/0km — +250Exp]
'kenapa tidak bertambah?' tanya nya entah kepada siapa.
'system, apa kau error?'
[Saya tidak error tuan]
'lalu kenapa angkanya tidak bertambah?'
[Postur berlari anda tidak sesuai dengan standar system]
'memangnya bagaimana postur yang sesuai denganmu itu?'
Postur tubuh.
2. Jaga langkah kaki tidak terlalu lebar. Berlari dengan langkah yang terlalu lebar dapat menimbulkan cedera akibat overstriding.
3. Jaga kaki segaris dengan lutut saat berlari, seperti pada gambar di atas.
4. Tekuk siku membentuk sudut 90° saat berlari.
posisi tangan saat berlari
5. Perkuat otot inti (core). Hal ini dikarenakan otot inti yang kuat akan membuat postur tubuh Anda tetap tegak sehingga terhindar dari cedera.
6. Lari secara perlahan, kemudian tingkatkan kecepatan dan jarak latihan. agar tubuh dapat beradaptasi.
7. Gunakan sepatu yang nyaman untuk mendukung performa Anda, serta cocok dengan jenis telapak kaki yang dimiliki.
8. Lakukan pijakan yang benar untuk menghindari cedera.
posisi kaki saat berlari]
Setelah melihat tampilan hologram yang menjelaskan postur tubuh saat berlari, ia mun mulai melakukan kembali aktivitas berlarinya.
[Berlari = 2km/0,1km — +250Exp]
.
[Berlari = 2km/0,5km — +250Exp]
.
[Berlari = 2km/0,9km — +250Exp]
.
[Berlari = 2km/1km — +250Exp]
.
[Berlari = 2km/1,5km — +250Exp]
.
[Misi berlari berhasil ✓]
.
[+250Exp]
Hari demi hari pun berlalu dan kini eldora sudah mencapai level 3. Tidak ada peningkatan tanpa usaha bukan? Ia bekerja cukup keras hanya untuk meningkatnya 2 level nya hanya dalam 1 minggu.
Setiap menyelesaikan misi, kesulitan misi harian bertambah dan Exp yang di berikan juga otomatis di perbaharui sesuai dengan kesulitan yang di lalui.
Hari ini adalah hari dimana dia akan menjalankan misi harian yang biasa dia lakukan. Tepat di belakang villa yang eldora tempati lebih tepatnya di lapangan yang sudah kurang eh ralat tidak terurus, dia akan melanjutkan misinya itu.
Beberapa saat setelahnya....
"Misi harian" ucapnya singkat.
[MISI HARIAN]
[Berlari = 6km/5km — +750Exp]
[Push up = 300×/290× — +360Exp]
[Angkat beban = 300×/290× — +360Exp]
Setelah melihat misi harian, ia pun berinisiatif bertanya kepada sistem.
"Apa ada misi lain?" Tanya nya.
[Sebentar tuan]
[Proses%]
[Selesai]
[Sepertinya ada, biar saya tampilkan]
[Misi spesial]
[Temukan seorang anak yang hampir mati di dasar sungai]
[Hadiah : ???]
[Ambil] [Tidak]
[Bagaimana? Apakah tuan akan mengambil nya?]
Tidak menjawab pertanyaan dari system, eldora lebih memilih mengklik pilihan di layar hologram yang ada di depannya.
Setelah nya, ia berjalan meninggalkan tempat latihan itu, ia berjalan menuju ruangan nya membawa beberapa helai kain dan berlari kembali keluar, sepertinya dia akan mandi.
Sampai di sungai tempat yang sering ia habiskan setelah menyelesaikan misi hariannya, ia pun terburu-buru menyebur lalu menyelam ke dalam sungai tersebut.
Ia terkejut, ternyata benar-benar ada anak kecil sekitar umur 3 tahunan yang sudah lemas tak berdaya di dasar sungai.
Ia mempercepat laju menyelam nya dan mendekati anak itu, perlahan ia membawa anak itu ke pelukannya lalu memberi nya nafas buatan darurat, setelah itu membawa nya ke daratan dan melakukan pertolongan pertama.
Tak berselang lama, anak kecil itu sadarkan diri dan terbatuk mengeluarkan air yang sempat terminum saat tenggelam tadi.
"Uhuk.. uhukk..." Anak kecil itu terbatuk.
Setelah mendingan, seakan baru tersadar bahwa ada orang lain di sampingnya, ia menoleh lalu memundurkan diri dan bersikap waspada. "Ka-kamu ciapa?" Ucapnya tercicit kecil.
"Eldora" singkat eldora saat menjawab pertanyaan itu.
"A-aku.. di-dimana? Kenapa a-ada di cini? Dan ci-ciapa aku?"
Setelah menanyakan beberapa pertanyaan anak itu menarik rambut kepalanya sendiri seakan merasakan sakit dan berteriak kesakitan. "Ahkk!!" Teriaknya.
"Kenapa?" Tanya eldora.
Anak kecil itu tidak menjawab dan tangan nya masih menarik rambut kepalanya. "Aku tidak ingat apapun!" Ucapnya lagi dan kembali tak sadarkan diri.
Eldora pun berinisiatif membawa anak itu ke tempat tinggalnya. Ia menaruh anak itu di ranjang yang biasa dia gunakan.
'Entah takdir atau apa. Tapi anak ini sedikit mirip dengan dia' batinnya.
'system siapa anak ini?' tanya eldora ke system 0401.
[Menjawab tuan. Anak yang anda selamatkan adalah anak yang nantinya akan membantu misi anda kedepannya]
'maksudnya identitas anak ini!'
[Data system terkunci tuan, Anda di haruskan untuk membuat dia percaya kepada anda sehingga anda bisa mengakses informasinya]
'menyebalkan, saat di butuhkan tidak melakukan apapun' sarkas eldora.
"Ughhh.." leguh anak itu mulai terbangun.
"Ka-kamu yang ta-tadi!" Ucap anak itu tergagap mungkin karna ia masih gugup di hadapan orang yang tidak ia kenal dan dalam posisi tidak ingat apapun.
Tanpa merespon ucapan anak itu, Eldora malah menyodorkan beberapa makanan kehadapan anak itu.
"Makan" ucapnya singkat.
Anak itu hanya menatap polos makanan yang di sodorkan Eldora.
"I-ini apa?" Tanya anak itu sembari memegang sebuah ubi bakar.
"Ubi" masih dengan jawaban singkatnya eldora.
"A-apa itu u-ubi?" Tanya anak utu lagi.
Malas menjawab pertanyaan yang semakin muncul kala ia menjawab, eldora mengambil kembali ubi itu dan mengupasnya.
Selesai mengupas ubi "buka" ucap eldora.
Anak itu tak paham apa yang di maksud dengan eldora dan hanya diam dan menatap eldora masih dengan tatapan polosnya.
"Mulut" ucap eldora lagi, saat tau bahwa anak itu tidak mengerti ucapan nya.
Setelah mengerti apa yang eldora maksud, anak itu pun membuka mulutnya.
Tampa menunggu lebih lama, eldora segera mencubit sedikit ubi di tangannya dan menyuapi ubi itu ke dalam mulut kecil yang sedari tadi memberinya banyak pertanyaan.
"Ummmm" gumam anak itu setelah merasakan rasa yang enak di mulutnya.
"Enak" ucapnya, dengan binar lucu di matanya seolah yang baru saja ia makan adalah makanan terenak di dunia.
Eldora yang melihat itu sedikit tertegun. 'lucu.... Dan.. mirip' batinnya.
Tak ingin berlama-lama di sana, eldora pun menyerahkan ubi yang sudah ia kupas tadi ke tangan anak itu. Dan mulai berdiri dari duduknya.
Rencananya ia akan melanjutkan misi hariannya dan melihat hadiah apa yang ia dapatkan dari system setelah menyelamatkan anak itu.
Anak itu dengan senang hati menerima ubi yang sudah eldora kupas dan memakannya. Sesekali ia akan menggumamkan kata 'emm' dan 'enak'.
Saat melangkah menjauh dari anak itu, tiba-tiba dia ingat bahwa ia belum tau nama anak itu. Ia berbalik dan bertanya "nama?" Ucapnya agak keras karna melihat anak itu tengah sibuk dengan makanannya.
Anak itu menoleh dan memberikan tatapan tanya nya.
"Namamu?" Ulang eldora.
"A-aku tidak tau" jawab anak itu lalu menghentikan acara memakannya dan menundukkan kepalanya.
Berfikir sebentar setelah mendengar jawaban dari anak itu, eldora pun kembali mengeluarkan suaranya.
"Savero" ucap eldora setelah hening sesaat tadi.
Anak itu kembali menoleh seolah ia tidak mengerti apa yang baru saja eldora ucapkan.
"Nama mu" jelas Eldora.
"Cavelo" ucap cadel anak kecil itu mengulang apa yang di ucapkan eldora. Ia tiba-tiba bangun dari duduknya dan berlari memeluk kaki eldora.
Anak itu mendongak. "Telimakacih, emm-" ucapnya dengan nada khas anak kecil yang cadel di sertai senyuman tulus masih dengan memeluk kaki eldora
"Abang" potong eldora.
"Panggil aku abang" ucapnya lagi.